No | Regulasi Terkait Bidang PSP | Download |
1 | Undang-undang RI nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan berkelanjutan | Klik disini |
2 | Permentan Nomor : 41/Permentan/OT. 140/9/2009 Tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian | Klik disini |
3 | Permentan Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penilaian Gapoktan Berprestasi | Klik disini |
4 | PP nomor 41 Tahun 2012 Tentang Alat dan Mesin Peternakan dan Kesehatan Hewan | Klik disini |
5 | Permentan Nomor 82 Tahun 2013 Pedoman Tentang Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan | Klik disini |
6 | Permentan_Nomor: 67 Tahun 2016 Pembinaan Kelembagaan Petani | Klik disini |
7 | Permentan no 18 tahun 2018 tentang pengembangan kawasan peternakan | Klik disini |
8 | #Masih Kosong# | Klik disini |
9 | #Masih Kosong# | Klik disini |
10 | #Masih Kosong# | Klik disini |
-
This is default featured slide 1 title
NTT BANGKIT NTT SEJAHTERA
-
This is default featured slide 2 title
Fatumnasi, TTS
-
This is default featured slide 4 title
Bimtek Administrasi Pembukuan Kelompok Tani
-
This is default featured slide 5 title
Bangsa Sapi Sumba Ongole
-
This is default featured slide 6 title
Copper Rumput
-
This is default featured slide 8 title
Fulan fehan.
.
PEDOMAN
SMART PETERNAKAN
No | SMART BETERNAK di Bidang PSP | Download |
1. | Kamus Mini Peternakan | klik disini |
2. | Panduan Sapi Potong | klik disini |
3. | Budidaya Ternak Babi | klik disini |
4. | Analisis Sapi Potong di NTT | klik disini |
5. | ||
6. | ||
7. | ||
8. | ||
9. | ||
10. |
RUMPUT ODOT
Rumput odot atau biasa juga disebut Rumput gajah odot merupakan jenis rumput yang tergolong baru di Indonesia. Rumput odot sangat baik digunakan sebagai pakan ternak sapi, kambing, domba, kerbau, kuda, rusa, kelinci, kalkun, dan yang lain sebagainya. Konon rumput odot masuk ke Indonesia dibawa oleh seorang TKI asal Tulung Agung yang bernama Pak Odot, lalu beliau mencoba menanamnya melalui media pot dan selang beberapa hari setelah bersemai baru dipindahkan ke kebun. Setelah cukup berumur dipanen dan diberikan kepada kambing PE ras Kaligesing dan ternyata kambing sangat menyukai rumput tersebut. Berdasarkan beberapa sumber rumput odot berasal dari Amerika dengan nama latin Pennisetum purpureum cv. Mott yang masih satu jenis dengan rumput gajah namun tumbuh pendek dengan batang yang lunak dan tidak berbulu.
Ciri-Ciri Rumput Gajah Odot: Pertumbuhan cepat
- Tumbuh berumpun dan bertunas
atau rhizoma
- Perakaran kuat dan dalam
- Daun dan batang halus tidak
berbulu
- Batang lunak mudah dimakan
ternak
Rumput odot bagus diberikan untuk sapi/kambing/domba setelah menempuh perjalanan jauh atau ternak yang mengalami dehidrasi. Rumput odot memiliki kadar air lebih tinggi hingga diatas 80% dengan kandungan protein bahan segar diatas 14%, sehingga sangat membantu untuk menghilangkan dehidrasi sekaligus memberikan energi dan protein yang cukup untuk rekondisi, ditambah teksturnya yang empuk membuat ternak lahap memakan rumput tersebut. Semakin banyak makan, cairan tubuh makin stabil, rekondisi makin cepat.
Kandungan Nutrisi Rumput Gajah Odot:
- Protein kasar 14 %
- Protein kasar daun 14.35%
- Protein kasar batang 8.1 %
- Kadar lemak kasar daun 2.72%
- Kadar lemak kasar batang 0.91
- Digestibility daun 72.68%
- Digestibility batang 62.56%
Cara Menanam Rumput Gajah Odot :
- Penanaman dengan Stek Batang, Bibit odot dari ruas/batang dipotong sepanjang
15-20 cm lalu benamkan ke lahan bisa dengan posisi tegak lurus ataupun
miring. Sebelum dilakukan penanaman sebaiknya lahan diberikan pupuk dasar
yaitu pupuk kandang baik dari kotoran sapi, kambing, ataupun ayam sekitar
7 hari sebelum penanaman. Sebaiknya lokasi lahan cukup untuk mendapatkan
sinar matahari.
- Pola Tanam, Monokultur artinya pada lahan hanya ditanami rumput
gajah odot saja. Tanaman Sela, karena tanaman ini ukurannya lebih pendek
rumput ini bisa ditanam sebagai tanaman sela dikombinasikan dengan hijauan
pakan yang lain, dipematang sawah atau disela sela tanaman perkebunan
dengan memperhatikan intensitas matahari. Rumput ini juga bisa digunakan
untuk menahan erosi lahan dengan penanaman pada tanah.
- Cara Penanaman, Bersihkan lahan yang akan ditanami rumput dari
tanaman gulma dan semak belukar. Buat gundukan tanah lebar 60-80 cm dengan
tinggi 20 cm. Tanam bibit rumput berupa stek dengan 2 ruas ditanam didalam
tanah di tengah gundukan dan satu ruas diluar. Jarak tanaman dalam barisan
50-75 cm, jarak tanam antar barisan 75-150 cm.
- Pemupukan, Untuk pupuk dasar, berikan dan campur dengan pupuk
kandang dengan jumlah 3 ton/ha. Jika ingin mempercepat pertumbuhan dapat
dilakukan pemupukan pada umur 15 hari setelah tanam dengan pupuk urea atau
dengan pupuk NPK sebanyak 60 kg / Ha. Pupuk cair (urine ternak)
sapi/kambing/kelinci fermentasi juga dapat digunakan sebagai bahan pupuk
cair untuk pemupukan dengan aplikasi disemprot ke tanaman tanah.
- Pemanenan, Pertama kali penanaman rumput odot bisa dipanen pada
umur sekitar 60 hari. Ciri rumput yang sudah dapat dipanen adalah adanya
ruas batang yang sudah berukuran 15 cm. Umur panen pada musim penghujan
35-45 hari, pada musim kemarau 40-50 hari. Potong pendek sejajar dengan
tanah. Untuk pemanenan pertama kali sebaiknya dipanen lebih dari 60 hari
atau ditunggu batangnya sampai dengan 30– 40 cm.
Rumput Odot
Jika
anda ingin bibit rumput odot, kami juga menjual bibitnya berupa stek batang.
Ayo mari tanam rumput odot, mumpung masih musim hujan…
Spesifikasi Bibit Rumput Odot:
- Panjang stek minimal 20 cm
- Berbatang besar, halus, dan
tidak berbulu
- Warna hijau kekuningan
- Layak tanam
- Kemungkinan gagal tanam kecil
- Umur sudah tua, kami menanam
khusus untuk bibit (karena permintaan tinggi)
Buat TABEL di WP
No | Regulasi Terkait Bidang PSP | Download |
1 | Undang-undang RI nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan berkelanjutan | Klik disini |
2 | Permentan Nomor : 41/Permentan/OT. 140/9/2009 Tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan Pertanian | Klik disini |
3 | Permentan Nomor 17 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penilaian Gapoktan Berprestasi | Klik disini |
4 | PP nomor 41 Tahun 2012 Tentang Alat dan Mesin Peternakan dan Kesehatan Hewan | Klik disini |
5 | Permentan Nomor 82 Tahun 2013 Pedoman Tentang Pembinaan Kelompok Tani dan Gapoktan | Klik disini |
6 | Permentan_Nomor: 67 Tahun 2016 Pembinaan Kelembagaan Petani | Klik disini |
7 | Permentan no 18 tahun 2018 tentang pengembangan kawasan peternakan | Klik disini |
8 | #Masih Kosong# | Klik disini |
9 | #Masih Kosong# | Klik disini |
PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)
PENYAKIT MULUT DAN KUKU (PMK)
Masa inkubasi pada sapi berlangsung 2–14 hari, pada domba 1–12 hari (mayoritas 2–8 hari), dan pada babi biasanya dua hari atau lebih.[4] Hewan yang terinfeksi FMDV menunjukkan tanda klinis yang bervariasi mulai dari ringan hingga berat, tergantung pada spesies hewan, umur hewan, serotipe virus, serta jumlah paparan virus. Babi yang dipelihara secara intensif dan sapi menunjukkan manifestasi klinis yang lebih berat dibandingkan domba dan kambing.[5]
Ciri khas penyakit ini adalah munculnya lepuh (vesikel) dan/atau erosi kulit di bagian hidung, lidah, bibir, di dalam rongga mulut (baik di gusi, langit-langit, maupun pipi bagian dalam), di sela kuku dan lingkaran kuku, serta di puting susu hewan betina. Setelah kulit melepuh, hewan menjadi lemas dan enggan bergerak atau makan. Biasanya, bagian tubuh yang melepuh akan pulih dalam tujuh hari, tetapi komplikasi (misalnya akibat infeksi bakteri) dapat memperpanjang kondisi buruk.[5] Sebagai contoh, luka di kaki lebih rentan terhadap infeksi bakteri yang dapat berujung pada kepincangan kronis, sementara infeksi bakteri di puting susu dapat mengakibatkan mastitis.[6]
Tanda klinis lain yang sering ditemukan yakni demam (sekitar 40 °C), depresi, hipersalivasi (keluarnya air liur secara berlebihan), penurunan nafsu makan, berat badan, dan produksi susu, serta hambatan pertumbuhan. Miositis juga bisa terjadi pada bagian tubuh lainnya. Umumnya, hewan dewasa akan pulih dari tanda klinis dalam 2–3 pekan dan sebagian di antara mereka menjadi pembawa virus. Biasanya, sapi menjadi pembawa virus dalam jangka waktu tidak lebih dari enam bulan. Meskipun demikian, sejumlah sapi dapat membawa virus selama tiga tahun.[3] Hewan-hewan yang terinfeksi secara kronis mengalami penurunan produksi susu; rata-rata sebanyak 80%. Tingkat kematian pada hewan dewasa relatif rendah (1–5%), tetapi pada sapi, domba, dan babi berusia muda cukup tinggi (hingga 20%). Kematian tersebut dapat terjadi, bahkan sebelum munculnya lepuh, akibat miokarditis multifokal
- Kontak langsung maupun tidak langsung (droplet).
- Vektor hidup (manusia dll).
- Bukan vektor hidup (mobil, peralatan dll).
- Tersebar melalui angin, daerah beriklim khusus (mencapai 60 km di darat dan 300 km di laut).
- Hewan hewan yang terkena baik yang terinkubasi maupun klinis.
- Leleran mulut, leleran hidung, tahi dan air kencing, susu dan sperma (diatas 4 hari sebelum gejala klinis).
- Daging dan produknya yang ber pH di atas 6,0.
- Karier: sebagian sapi atau kerbau hewan sembuh dan yang tervaksin (virus tahan di oropharynk di atas 30 bulan di sapi atau lebih lama di kerbau, 9 bulan di domba), kerbau afrika adalah tempat tinggal alami dari serotype SAT.
- Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Aphthovirus.
- Tujuh serotype immunology: A, O, C, SAT1, SAT2, SAT3, Asia 1
- Temperatur: Tertekan oleh pendinginan ataupun pembekuan dan sangat tidak aktif pada temperatur di atas 50 derajad Celsiuc.
- pH: Tidak Aktif pada pH <6.0 atao >9.0.
- Desinfektan: Tidak aktif oleh sodium hydroxide (2 %), sodium carbonate (4 %), and citric acid (0,2 %). Resistant terhadap iodophores, quaternary mmonium compounds, hypoclorite and phenol, khususnya pada bahan organik.
- Daya tahan hidup: Hidup di kelenjar limpa dan bone marrow pada suhu netral, tetapi lemah pada otot ketika pH < 6.0 setelah rigor mortis. Bisa tahan di alam di atas satu bulan tergantung pada temperatur dan kondisi pH.
Masa inkubasinya 2 – 14 hari.
- Perexia, anorexia, menggigil, penurunan produksi susu untuk 2 - 3 hari, kemudian:
- Menggosokkan bibir, mengeretakkan gigi, leleran mulut, suka menendangkan kaki: disebabkan oleh vesikula membran mukosa hidung dan bukal dan antara kuku.
- Setelah 24 jam: vesikulanya ruptur setelah terjadi erosi.
- Vesikula bisa juga terjadi pada kelenjar susu.
- Rekoveri umumnya terjadi antara 8 – 15 hari.
- Komplikasi: Erosi di lidah, superinfeksi dari lesi, mastitis dan penurunan produksi susu permanen, myocarditis, aboersi kematian pada hewan muda, kehilangan berat badab permanen, kehilangan kontrol panas..
- Vesikula atau lepuh pada lidah, sela gigi, gusi, pipi, palatum molle dan palatum durum, bibir, nostril, moncong, koronary band, puting, ambing, moncong, ujung kuku, sela antar kuku.
- Lesi setelah kematian pada dinding rumen, lesi di miokardium, sebagian hewan muda (tiger heart).
- Vesicular Stomatitis
- Swine vesicular disease
- Vesicularn exanthema of swine
- ELISA
- Complement fixation test
- Isolation virus: inokulasi dari kelenjar tyroid bangsa sapi, babi, sapi dan sel ginjal domba: inokulasi BHK-21 dan sel IB-RS: inokulasi pada tikus.
- ELISA
- Virus neutralisation test
- 1 g jaringan dari kelupasan (bukan) dari vesikula. Sampel epithel dapat ditempatkan media transport dengan pH 7,2 – 7,4 dan jaga tetap dingin.
- Kumpulkan cairan esophagus – pharynk sebagai sampel bisa pada suhu beku dibawah 40 derajad Celsius.
- Perlindungan pada zona bebas dengan membatasi gerakan hewan dan surveilance.
- Pemotongan pada hewan terinfeksi, hewan baru sembuh, dan hewan hewan yang kemungkinan kontak dengan PMK.
- Desinfeksi aset dan semua material yang terinfeksi (perlengkapan kandang, mobil, baju dll).
- Musnahkan bangkai, sampah, dan semua produk hewan pada area yang terinfeksi.
- Tindakan karantina.
- Vaksin virus aktif yang mengandung adjuvant.
- Kekebalan 6 bulan setelah dua kali pemberian vaksin, sebagian tergantung pada antigen yang berhubungan antara vaksin dan strain yang mewabah.